Selasa, Januari 30, 2007

Saya dan Dia Adalah Saya juga

dia kembali.
saya menyambutnya.
dia merasa terharu.
saya juga.
selama ini dia pura2 tidak peduli.
saya pun pura2 tegar selama ini.
dia tersenyum.
saya bahagia.
dia memberikan saya sesuatu.
saya beri dia sesuatu juga.
sesuatu yang tidak perlu biaya.
tidak perlu tenaga listrik.
seperti mengobati.
tidak ada efek samping.
sangat menguntungkan.
menghilangkan stress.
menenangkan hati.
merasa dihargai.
sangat berarti.
menghangatkan.
kami saling memberikan sesuatu.
kami saling "berpelukan".

Saya yang satu lagi

entah apa yang saya pikirkan saat itu ...
but before i write this long story i just wanna say thanx to Sazkia and Rino.
thx you keep your promise. luv u ... !!!

entah apa yang saya pikirkan saat itu, kata - kata ini terlontar
"rino, Kikiq kalo nanti saya undead jangan tinggalin ya"

malam itu setelah saya makan makanan yang saya titip kepada mereka berdua. saya bersama mereka pergi menuju tempat berlangsungNya party bos besar saya yang berulang tahun.
sebuah club yang lengkap dengan lampu kerlip disco, dentuman music dj, dan bergalon - galon minuman yang bisa membuat siapapun undead.
awalnya saya mencoba menghindari meja tempat bos dan staff2 lainnya duduk, tapi saya takut dianggap tidak hadir dan tidak menghargai undangan. so stay near da' bos for a momment, i got a little alcohol and many soda. tapi saya masih dapat mengontrol diri saya seutuhnya, after this i'll go to the dance floor.
setelah waktu menunjukkan 00.00 saya kembali ke tempat dimana bos dan orang2 lain yang saya kenal berada. sing a song, claps our hand and greet my bos and say Happy birthday. setelah itu tanpa tendeng aling2 (red. tanya fitri). botol yang berisi air 40 % meluncur ke mulut saya, cukup banyak dan setelah itu saya menyengajakan diri untuk terus mencapai posisi undead dan itu terjadi.
saya tidak ingat apa2 lagi, yang terakhir saya ingat saya duduk dan merasakan pusing yang teramat sangat di kepala, pandangan berputar - putar dan perasaan mengatakan kalo saya tertidur di sofa di club itu. saya terbangun siang keesokan harinya dan saya mendapati diri saya dalam keadaan setengah telanjang dan diselimuti jas yang baru saja saya beli.
ketika saya terbangun saya merasa jijik dengan isi perut yang berserakan dimana - mana dan saya yakin itu adalah mantan isi perut saya. disgusting ... poor me!!!
ketika saya melihat pantulan bayangan saya di cermin saya melihat sesuatu yang lebih menjijikan lagi. saya bersihkan semuanya ...
sudah jam 1/2 1 siang saat itu dan saya yakin selama itu saya tertidur.
tapi keyakinan saya ternyata salah karena ternyata saya tidak tertidur
ketika saya mengahadapkan diri saya kepada sazki hendak berterima kasih karena tidak meninggalkan saya tertidur di tempat itu.
sazkia menceritakan tentang apa yang saya lakukan disana.
dan kenyataannya saya tidak tertidur.
lalu siapa yang mengambil alih ruang sadar saya.

oh mungkin dia yang mengambil alih.
mungkin dia sudah tidak tahan saya diamkan selama ini.
saya sudah tidak berbicara dengan dia lama sekali.
saya tidak benci dia.
hanya saja saya ingin konsentrasi dengan saya.
tapi dia juga bagian dari saya.
saya tidak boleh terlalu mengabaikan dia.
mungkin apa yang selama ini saya sembunyikan dia tahu.
dia ingin bertindak tapi tidak saya izinkan.
biasanya saya selalu cerita.
dan dia selalu punya solusi.
ketika itu saya marah karena dia terlalu sok tahu.
sejak itu saya tidak pernah berbicara dengan dia lagi.
dan mungkin ketika saya membuat diri saya kehilangan control.
dia mengambil alih control saya meskipun tidak seutuhnya.
karena posisi dia tidak kuat.
sekarang saya sudah berdamai dengan dia.
saya mengerti dia dan dia mengerti saya.