Jumat, Oktober 30, 2009

Badai kebingungan

Saya sudah tidak melakukan apa - apa sekarang. Saya sedang dilanda kebingungan yang teramat sangat mengganggu ritme hidup saya. Siklus yang semakin surut dalam diri saya begitu mencuat tak terbantahkan. Memendam bukan solusi untuk tahu, lebih baik mulailah bercerita. Berhubung saya bukan tipe pendongeng dalam radio, jadi saya hanya bisa mengandalkan jari saya untuk bercerita. Saya. Masih perlu banyak belajar untuk dapat mensinkronisasikan otak dengan rongga mulut.

Wah begitu hebatnya kebingungan ini menyerang saya dan saking bingungnya saya ragu dan kembali bingung harus mulai dari mana?. Hahaha mungkin dengan menertawakan kebingungan ini akan sedikit membantu menenangkan diri hahaha.

Oke lah biar saya mulai dari kepulangan saya dari jakarta dan kembali ke bandung kepangkuan orang tua saya. Memang saya akui selama ini saya melarikan diri dari entah apalah itu namanya, saya juga tidak begitu tau. Saya juga harus mengakui diri bahwa saya memang penakut. Dan ketika menjadi penakut ternyata semua hal yang saya takutkan terjadi dan melenggang bak peragawati di hidup saya.

Rasa takut itu diawali dengan kata rasa dan untuk mengendalikan rasa, saya harus bersahabat dengan hati saya. Saya memang takut tetapi saya juga tidak mau kalau harus menghabiskan sisa hidup saya bergumul dengan takut. Lalu saya bertanya - apakah takut itu memang ada? Ato memang rasa takut itu timbul ketika tidak ada atau karena minimnya keberanian. Saya lebih memilih kata "ayo berani" ketimbang "jangan takut".

Ya, ayo berani !! Harus berani !! Sebab dunia merindukan senyuman indah manusia - manusia damai.

Sabtu, Oktober 24, 2009

Ego

Memulai sesuatu dari kekosongan membuat saya kebingungan untuk mengawali tulisan ini. Namun apabila semua kata dan kalimat hanya diputar - putar dalam kepala saja, saya tak kunjung mulai menulis. Mencoba menyelaraskan kata dan menuliskannya hati - hati supaya tercipta susunan kalimat yang dimengerti. Jujur saja kali ini saya tidak tahu seratus persen akan menuliskan apa. Saya hanya ingin menulis dan membiarkan setiap kata yang tersirat di benak tumpah ke dalam kolom blog saya ini.

Ada banyak hal yang saya pikirkan, dan ketika ingin mengungkapkannya, pikiran - pikiran itu seperti berebut tempat dalam kepala saya. Sekarang hal yang saya sebutkan tadi tumpang tindih menciptakan nuansa semrawut. Saya dibuat tersenyum oleh pikiran - pikiran di benak saya yang saling mempertahankan ego.

Bicara soal ego yang bahasa lainnya saya tidak tahu apa itu, tapi hal ini mengingatkan saya akan sesuatu. Saya beruntung terlahir sebagai omnivora sehingga saya siap menelan semua konsekuensi hidup yang harus saya telan. Mudah - mudahan saya tidak mati tersedak karenanya hahaha.