Kamis, September 10, 2009

Periode kanak - kanak

Apresiasi temen - temen saya sungguh menyenangkan dan menyinari semangat saya untuk tetep sumringah. Betapa pentingnya posisi mereka dalam hidup saya yang sedang bertumbuh ini. Sampai saat ini saya yang menyandang gelar drop out dari universitas padjadjaran fakultas sastra jurusan ilmu sejarah dan hanya berbekal ijazah SMA dengan sejumput pengalaman tetep nekat menantang ibukota. Lagi pengen bernostalgia dengan hidup yang pernah saya hadapin dan sikap yang saya ambil.

Periode sekolah dasar adalah saat dimana saya yang tidak pernah merasa bosan akan permainan. Dengan seragam sekolah kebesaran dan sepatu yang dua nomor lebih besar dengan alasan "biar awet". Saat itu tidak sekalipun saya protes akan penampilan saya yang seperti orang - orangan sawah. Badan cungkring dengan busana yang ekstra besar untuk ukuran tubuh kecil saya saat itu. Hal ini membuat saya tertawa sekarang, tentang betapa polosnya saya dan ketidakpedulian saya dengan tampilan luar dan apa yang orang katakan. Entah karena tidak peduli atau karena belum mengerti, entahlah. Menikmati masa kanak - kanak dengan permainan dan tidak pernah bosan walau terus memainkan hal yang sama dan berulang - ulang. Tidur di malam hari, bangun pagi hari dan selama bangun itu saya habiskan waktu dengan melakukan apapun yang saya suka tanpa beban.

Ya polos dan jujur, itu saja.

Sabtu, September 05, 2009

Berdamai

Ada sesuatu ...
Sesuatu yang terasa begitu menumpuk.
Tapi ...
Tidak begitu tau.
Dibagian mana tepatnya.
Tempat tumpukan - tumpukan itu.

Sudah saatnya ...
Menanggalkan kesombongan.
Kesombongan yang sudah begitu melekat.
Lepaskan kepura - puraan.
dan
Izinkanlah itu menguap dengan air mata.

Air mata yang sudah lama tertahan.
Air mata yang sudah lama tak dikeluarkan.
Air mata yang akan diuapkan.

Menangislah ...
Menangislah, apabila itu dapat melegakan.

Menangislah ...
Hentikan kepura - puraan.

Menangislah ...
Bebaskan diri dengan merasakan.
Lepaskan itu bersama air mata.

Rasakan kedamaian.

Dan lekaslah kembali.
Kembali bersama senyum.

Kamis, September 03, 2009

Parasit

Setelah gempa yang kenceng dan lama skitaran jam setengah empat tadi sore. Mari kita berbicara tentang kutu ,,, lho apa hubungannya? Hahahaha ... Aura sok nya lagi kambuh nih gue.
Gue browsing dan dapet informasi tentang kutu di wikipedia dan inilah yang gue dapet.

KUTU KEPALA :

- Kutu adalah parasit jenis serangga yang tidak bersayap.

- Kutu menyerang manusia dengan bersarang di kepala.

- Cara makannya ialah menghisap darah.

- Ia akan mengeluarkan bahan yang menyebabkan reaksi alahan pada kulit kepala sehingga mengakibatkan gatal-gatal.

- Ia bertelur dalam bentuk butir-butir putih dan menempel pada rambut.

- Telur kutu mengambil masa lima hingga tujuh hari untuk menetas.

- Kutu akan merangkak atau meloncat-loncat di kulit kepala tanpa disedari.

- Kutu kepala adalah sejenis parasit penghisap darah yang biasanya hidup dibahagian kepala.

- Kutu betina mampu bertelur enam biji sehari. Telur ini selalunya melekat dengan kuat pada rambut.

- Telur-telur ini akan menetas setelah kurang lebih 8 hari.

- Kutu kepala menyebar dengan cepat melalui sentuhan terus dengan rambut yang bermasalah.

...............................
.................

Kenapa gue menghubungkan gempa dengan kutu? ... Hmhmhmhm ,, karena barusan gue update status di twitter dan facebook gue kaya gini

"KLo bumi ibarat kepala - manusia brarti kutu - bikin gatel - bumi menggaruk - bumi blm bgitu kesal utk mnyiramkan peditox *bumitersakiti"

Gue nulis gitu karena ada orang di tv sekonyong - konyong dengan percaya dirinya bilang "kiamat sudah dekat" and bla bla bla ... mengomentari gempa yang ampe 7,3 skala richter yang pusatnya ditasikmalaya dan gue yang lagi dibandung aja ngerasain nih gempa emang kenceng banget apalagi yang dipusat gempa. Mendengar komentar itu gue mengernyitkan dahi dan tereak dalem ati "maksud lo?".

Pengetahuan gue emang belum banyak tentang beliau - beliau yang sudah dengan percaya dirinya berkoar didepan kamera. Walau memang maksud dan tujuannya untuk menghimbau pemirsa menjadi lebih baik tapi tetep aja gue ga setuju dengan pernyataan dan bahasan yang menurut gue "sok tahu banget sih". Sama - sama sok nih kite ,,, Hahahaha ... !!!

Coba dia bilang "bumi kita semakin rapuh mari kita rawat dan perkuat bumi kita dengan bla bla bla ... " - mungkin gue akan tergerak melaksanakan kiat - kiat merawat dan memperkuat bumi.



Parasit-minta-Maaf-kepada-bumi.