Rabu, Januari 13, 2010

Mendadak avatar

Waktu itu,,, ketika saya memenuhi permintaan sang adik untuk datang ke acara bazar sekolahnya dan menyaksikan ia beraksi diatas panggung bersama teman - teman satu band nya disana. Sedikit malas memang karena malam sebelumnya saya berdisko dan siang itu memang capek dan masih sedikit pusing tapi saya jengah dengan suara mamah yang terus menyebut - nyebut kata bazar hingga akhirnya saya berada disana, di saparua.
Ketika saya datang menyusul mereka sudah ada diatas panggung dan saya hanya melambaikan tangan memberi tanda kepada adik saya dan dia mengangguk menjawab tanda dari tangan yang saya lambaikan.
Mereka manggung tidak lama dan saya jadi punya banyak waktu kosong pada siang itu. Pergilah saya menaiki angkot warna hijau yang saya temukan tidak jauh dari lokasi bazar itu digelar. Angkot jurusan kelapa - ledeng yang mengarah menuju ledeng. Belum lama saya duduk di dalam angkot yang sudah berjalan itu, terbesit dalam benak saya untuk mengunjungi bandung indah plaza yang akan dilewati angkot yang saya naiki ini. Mau membeli susu protein. Hendak mencari sesuatu di gramedia juga.

Di BIP. Setelah saya mendapatkan susu protein itu dan juga membeli sesuatu untuk saya baca di gramedia seberang plaza itu namun saya masih belum ingin pulang, maka saya kembali menyeberangi jalan dan kembali masuk ke plaza.

Saya diam sesaat ketika akan masuk, didepan pintu kaca otomatis ketika tidak sengaja melihat dia sedang menempelkan handphone ditelinganya. Dia terlihat sehat, syukurlah. Dia terlihat bahagia dengan senyum itu, syukurlah. Dia tampak tidak kesepian dengan teman - teman yang ada disekelilingnya, syukurlah. Dia yang hanya bisa saya lihat dari jauh saja. Dia yang masih saya impikan. Dia yang tidak tau bahwa ada saya begitu mengaguminya. Dia yang membuat lutut saya lemas hanya dengan melihatnya dan jantung saya berdebar - debar seperti anak kecil saat pertama kali masuk sekolah.

Syukurlah saya tidak pingsan saat melewatinya dan masuk lalu berjalan dan terus berjalan saja tidak tau akan kemana. Sudah lama sekali saya tidak melihat dia di dunia nyata karena selama ini saya hanya memimpikannya. Sekarang dia yang selalu saya dambakan ada ditempat yang sama dan hanya perlu keberanian saja untuk dapat berjabat tangan dengannya. Tapi saya terlalu grogi yang sebenarnya tidak perlu. Tapi sampai saat ini memang masih dia yang bisa membuat saya tak kuasa menguasai diri dan membuyarkan logika yang saya punya. Hingga akhirnya dia dan teman - temannya berada tepat dibelakang saya di eskalator dan samar - samar saya merasa ada yang menyebut nama saya dibelakang membuat saya tau dia ada dibelakang saya. Dan kalian tau apa yang saya lakukan ketika menengok kebelakang dan tau ada dia disana, secepat kilat saya mengembalikan posisi kepala kedepan lalu saya cepat - cepat naik dan juga berjalan cepat seperti pencuri yang kedapatan mencuri. Saya juga tidak tau mengapa saya begitu sampai akhirnya saya berada ditempat pembelian tiket bioskop dan sekonyong - konyong mendadak avatar.

Selasa, Januari 12, 2010

Tunggu Pembalasanku

Kali ini saya menulis dalam keadaan yang luar biasa bahagia Alhamdulillah. Terima kasih kepada teman - teman yang selalu membuat saya ingin berteriak "tunggu pembalasanku".
Mereka sekonyong - konyong membuat saya tersenyum serta merta membuat saya tertawa lalu karenanya saya tahu tentang betapa bahagia dan beruntungnya saya dapat sedekat itu hingga saya merasa memiliki mereka Alhamdulillah.
Saya mendapat jamuan yang membuat saya berkata dalam hati "pantaskah saya mendapatkan semua ini?" lalu saat kita tertawa bersama saya tahu dalam kepala kita masing - masing tersimpan impian kita tentang ingin membahagiakan orang - orang yang kita sayang.
Karena kebahagiaan yang mereka bagi kepada saya dan saya menjadi bahagia karenanya sehingga saya menjerit dalam hati berteriak "tunggu pembalasanku".

Dendam saya hanya berlaku untuk mereka yang membuat saya bahagia.
Dendam saya akan berlipat ganda dan tunggulah sampai pada waktunya kalian akan langsung menerimanya langsung dari tangan saya.
Dendam saya akan membuat kalian tahu betapa bahagianya saya dan kita semua.
Dendam saya akan membuat kalian mengakui kehebatan saya.
Dendam saya akan membahagiakan diri saya juga akan membahagiakan kalian juga.

All the love in the word are we.