Kamis, Maret 25, 2010

When i first met

Saya ingin mereview apa yang saya update dalam account twitter saya ketika mengikuti hashtag #whenifirstmet . Daripada terus bersungut lebih baik saya mulai menyantumkan apa saja yang saya update saat itu.

#whenifirstmet pertandingan adu domba saya ikut pusing krn empati, sugesti, simpati kepada domba. Ps:nyebut 'domba'nya ala ayu azhari

*kenapa? Ya disamping karena memang ingin begitu. Ya terserah saya kan iya dong tak perlu bertanya lah, sudah ya.
cerita dibalik adu domba. Ini betul - betul pertandingan adu domba dan bukan tentang intrik manusia ya, tolong dicatat.
Sore itu, ketika kedua adik saya sekonyong - konyong menyeret saya ke siliwangi sangat dekat dengan tempat dimana gedung sabuga berdiri lalu menyaksikan domba - domba saling beradu kepala lengkap dengan alunan musik gamelan dan sindennya.
Ada rasa mual saat menyaksikan tontonan itu, entah karena bau aroma khas domba yang jumlahnya ratusan itu,
entah karena para wasit dan penonton yang terlihat basah oleh keringat terlebih bulatan besar basah pada bagian ketiaknya,
entah karena kepala saya menjadi pusing saat melihat domba saling membenturkan kepala dan suara benturan tengkorak beradu begitu jelas menggoyangkan gendang telinga saya.
Bisa jadi saya mual dan pusing karena semua aspek dikombinasikan. Kedua adik saya tampak sangat menikmati sementara saya hanya menunduk sambil merokok dan tetap mual.


#whenifirstmet tahik kucing wow it's gonna be an amazing bullet for a gun to shooting randomize.

*disaat orang lain menuliskan tentang ketika mereka bertemu siapa - siapanya, saya nyeleneh begini. Ah, tak apalah saya bebas bersenang - senang kapan saja dan dimana saja.


#whenifirstmet kecoak saya langsung mengambil lilin dan menyalakannya lalu meneteskan lelehannya ke tubuh kecoak hingga no more move

*ide memadam tusaud (bener gini nulisnya?) timbul saat saya dikagetkan oleh satu kecoak terbang yang refleks saya menampar - nampar udara dan tamparan acak yang saya lakukan secara heroik membuat kecoak itu terbaring ngangkang di lantai. Saya ambil lilin sementara teman saya mengawasi barangkali ada kecoak lain yang sedang mengintai kami dan membuat kami lengah hingga kecoak yang membuat kami kaget itu terbebas dari hukumannya. (singkat cerita *lihat saja tweet saya)
Setelah kecoak itu tak bergerak kami mulai mempretili kakinya sampai semua kakinya lepas dari badan.


#whenifirstmet mirror as i remember i just said "hi handsome"

*ya kenyataan yang sulit dicerna oleh akal sehat memang tapi ini nyata dan tanpa rekayasa.


#whenifirstmet kotoran sapi saya berjanji kepada tuhan yang maha esa bahwa saya tidak akan pernah memakannya.

*tanpa bermaksud menyindir kaum penyantap pupuk, saya menulis begitu semata - mata hanya untuk ikrar dan janji saya kepada tuhan yang saya yakini. Ya, itu saja.


Bila anda mengharapkan suatu ketenangan serta kedamaian diri ketika membaca tulisan ini percaya lah saya tidak pernah menjanjikannya lantas pecahkan saja monitornya bila kesal melanda anda atau mungkin silahkan curi ayam tetangga anda dan siapkan diri anda meregang nyawa karena dihajar masa. Apapun yang anda lakukan ya terserah anda saja lah asal jangan cubit pantat saya, ok!



Omong-kosong-whenifirstmet

Senin, Maret 08, 2010

Bocor

Hujan mengguyur dikala sore, menyejukkan panas yang ditimbulkan oleh siang. Bau tanah basah disampaikan oleh angin melalui jendela, percikan genangan air yang tertimpa air terjun dadakan itu, suaranya lembut terdengar jelas. Kilatan petir mengingatkan saya akan 'mati lampu' dan gemuruhnya menggetarkan dinding kamar. Ya, ini gelap, dan kamar saya dikelilingi kayu tipis sebagai dinding yang oleh karena itulah segala bebunyian dari luar begitu jelas terdengar.

Saya menggapai - gapai laci mencari lilin yang tidak pernah saya beli dan tentu saja tidak akan ada di dalam laci itu bodoh, lalu sadar dan tertawa dalam hati. Saya mencoba menelungkupkan telepon genggam saya yang menjadi sumber cahaya saat ini dan sumpah mati gelap sekali dan sepertinya saya tidak perlu menutup mata untuk tidur.

Hujan yang deras. Angin yang bertiup sedikit ganas. Listrik yang mati yang menimbulkan gelap dan hanya terang bulan yang samar dibalik awan menciptakan rasa yang begitu menenangkan.


.......................................
......................

Tenang

.....................................
...................

Begitu tenang

.........................
...............

Sampai air hujan itu terasa menetes di wajah saya. Terasa nyata sekali basah air hujan ini. Begitu nyata. Nyata sekali.

.................................
....................

Ah sial atap kamar saya BOCOR.