Jumat, Desember 24, 2010

Abaikan

Ya segini juga lumayan.. Bersyukurlah.. At least kembali punya blackberry dan jalur komunikasi kembali terhubungkan lancar jaya alhamdulillah..


Berbicara soal kesalahan yang pernah dilakukan di masa yang sudah terlewati.. Mmmm.. Apa ya? Ya gitu deh.. Sekedar ingin menulis begitu, tanpa ada maksud tertentu..


Hanya memanfaatkan media yang ada.. Bisa juga disebut ajang coba - coba.. Atau juga sedang uji kelancaran serta ketahanan keypad tuts keypad yang tersedia.. Maklum lah pemirsa.. Ini barsek.. Barang seken.. Tapi biarpun seken sekali bayar lho.. LUNAS.. Percaya ga percaya.. Ya, tergantung bagaimana anda menyikapinya..

..............................
..............


Kejahatan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, siapapun anda waspadalah.. Wassalam


APA coba?


#abaikan

Senin, Juli 05, 2010

Bon

Aku ingin tahu bagaimana rasanya hidup yang benar - benar untuk diriku. Pendapatanku aku belanjakan untuk semua kebutuhanku dan juga untuk memuaskan keinginanku.

Dalam kerajaan ada turun temurun tahta. Dalam hidupku ada turun temurun masalah. Setelah aku observasi garis masalahnya ternyata ini merupakan duplikasi turunan yang berputar bagai lingkaran setan. Aku harus segera menghentikannya.

Mulai dari arah mana saja lah, asal ada sedikit celah, masuk aja. Hey kamu, apa rasanya kalo suatu kerajaan hanya menyisakan singgasana tanpa tahta lalu ketika kamu buka peti - peti kayu yang kau sangka berisi bongkahan emas, ternyata isinya hanya catatan tentang kerajaan lain yang telah dan akan segera mengambil aset kerajaanmu, karena raja - raja sebelumnya memiliki banyak hutang yang tak terbayar.

Kerajaanmu telah membesarkanmu dengan berhutang lalu setelah kau cukup besar, semua tagihan dijejalkan ke dalam ransel hidupmu. It's gonna be SUCK!!!

Hidupku tak terlalu ekstrim seperti itu, tidak akan menyisakan "SUCK!!!", paling cuma "suck!"

Selasa, Juni 22, 2010

Lion Roar

Niat mau silau dan melupakan semua prinsip yang ada, ternyata tidak cukup kuat untuk bisa mendustai hati. Bahkan setelahnya, saya tidak merasakan apa - apa.

Rasanya sama seperti ketika saya onani sendiri, di tempat tidur ataupun kamar mandi. Hanya nikmat sesaat yang saya dapat, selebihnya nothing! Ya, tidak ada. Tidak ada kesan yang muncul, hanya lemas.

Ditambah lagi dengan pertanyaan kenapa saya tidak begini begitu! HELLO!!! You don't know me yet. I told you before kan, untuk sebaiknya kita saling mengenal dulu. But you didn't listen. Jadi jangan salahkan saya, karena saya tidak pernah menjanjikan apa - apa!!

Ya sudah, silahkan telan konsekuensinya, ya!! I gave you choices and you've choosen.

"So, never pushing the lion to eat vegetables, ok!"

Senin, Mei 24, 2010

Celoteh cermin

Sambil berbaring, pikiran berpetualang jauh ke negeri dongeng. Distorsi warna dalam diri menyamarkan bayangan asli sosok si petualang mimpi. Tumpang tindih bagai tak berbentuk diantara : saya, aku dan gue. Padahal, apapun sebutannya tetap saja kami adalah satu kesatuan. Kenapa menyebut kami pada satu pantulan bayang di cermin? Dan untuk apa, menjadi bingung karena persoalan semacam ini. Merepotkan saja!

Saya adalah aku, dan aku ya gue gue juga, terus gue juga bisa jadi saya kok. Ah sudahlah mulai bercerita daripada saling meledakkan satu sama lain. *bernafas

.............................................
...........................

"saya akan mulai berbicara tentang sesuatu yang menurut saya akan bermanfaat buat anda semua, mengenai persoalan ..."

"heh sebenernya lo mau ngomong apa sih, kebanyakan ngemeng lo, ngantuk gue"

"sebaiknya anda diam dan dengarkan cerita saya dulu, dan satu lagi memotong pembicaraan orang itu tidak sopan"

"jiah sewot amat sih lo!"

"udah ,,, kok malah jadi berantem sih. Udah kamu sini duduk sebelah aku, kita dengerin dia dulu ya"

"ya udah deh gue diem, tapi lo bilang ama dia mukanya jangan ditekuk kaya gitu, terus lo suruh dia senyum, ok"

"bukannya aku ga mau ya, tapi sebaiknya kamu ngomong sendiri langsung deh"

"iya deh gue minta maaf udah motong omongan lo tadi"

"anda, saya maafkan"

"sebenernya sih gue pengennya kita berbagi cerita dan sorry to say ya, tadi gue sempet nganggap lo akan berceramah tentang segala sesuatu yang menurut gue sih omong kosong, makannya gue potong, sorry ya!"

"saya hargai kejujuran anda, dan saya juga minta maaf karena saya berpikir saya yang paling pintar disini, anda benar, kita seharusnya berbagi cerita"

"aku seneng deh kalo udah kaya gini, lebih baik kita mulai ceritakan apa saja, supaya kita saling memahami"

"iya dia bener tuh, kita musti saling memahami satu sama lain, eh by the way sebelum gue potong, tadi lo mau ngomong apa emangnya?"

"haha jujur saja, saya lupa"

"haha (dobel)"

"sorry lagi deh. Gue jadi feeling guilty gini"

"kamu sih!"

"saya tidak apa - apa, anda tidak usah merasa bersalah seperti itu"

"terus, sekarang mau ngomongin apa nih kita. Lo ada ide?"

"kalo kata aku sih mending kamu tanya dia tentang apa yang dia pikirin deh"

"iya tuh bener, emang lo lagi mikirin apa sih? Gue liat muka lo kaya orang yang mumet gitu"

"saya sedang memikirkan kita"

"kita? (dobel)"

"iya kita!"

"tentang apa?"

"hidup"

"wiiis, berat amat pikiran lo, hehe"

"hooh, aku juga dongdong nih"

"hahaha (triple)"

............................................
........................

"saya usulkan untuk kita jalan beriringan, saling mendengarkan satu sama lain dan tidak saling menggiring ya"

"setuju (dobel)"

Selasa, Mei 18, 2010

Maafkan saya, ibu

"Emosi, membuat telinga kami menjadi tuli dan lidah dibuat lincah melontarkan sumpah serapah"

Ada sesal setelahnya. Saya telah melukai perasaan ibu saya. Seharusnya, saya menghibur beliau, atau minimal mendengarkan apa yang ingin dikatakannya kepada saya. Saya jahat. Saya lepas kendali dan membiarkan rasa marah mengambil alih tubuh saya. Bukannya mendengarkan apa yang ingin diutarakannya, malah mencacahnya dengan lidah saya. Lalu hening. Tidak ada air mata. Hanya semburat raut kecewa diantara kami berdua yang sama - sama menyimpan luka. Hening. Hanya hening.

Hati berteriak "maafkan saya ibu" namun yang terdengar hanya suara kerongkongan yang menelan ludah secara paksa. Kami berbaring, punggung kami berhadapan. Kami sadar, lidah kami baru saja saling melukai. Ada sakit dan perasaan bersalah dalam hati saya. Setitik air mata jatuh di pipi. Semu. Untuk apa air mata ini? Tanpa jawaban yang jelas, Saya membiarkan alirannya menderas.

......................................
...................

Saya melihatnya sudah tertidur, deru nafas dalam tidurnya sama seperti orang sehabis sesunggukan.
"maafkan saya ibu" kembali hati saya berteriak bersama air mata yang kembali membanjir.
Saya jahat. Saya jahat. Saya jahat. Saya jahat, membiarkan ibu tidur dengan membawa kecewa dan luka. Saya jahat.
Apapun alasannya tidak seharusnya saya berbuat seperti itu. Meskipun hanya lewat kata - kata tetap saja tidak seharusnya saya melontarkan sumpah serapah kepadanya. Tidak boleh.

Lagu lama, menyesal tak pernah diawal, selalu saja datangnya belakangan.
"maafkan saya ibu" lagi - lagi hanya menjerit dalam hati dan kembali berair mata.

..................................
.................

Tangan lembut membelai rambut saya, sambil berkata "kenapa?" penuh perhatian. Itu suara ibu, ia terbangun, saya sedang memeluk kaki dengan wajah terbenam kedalam lutut. Kini ia merangkul saya yang sedang menggulung, diusapnya punggung saya. Kembali hening

"maafkan saya, ibu"

Dekapan ibu semakin erat.

"ibu juga minta maaf, nak"

Kami menangis bersama.

Jumat, April 23, 2010

Pesan Masuk

Waduh,,, lama tidak meracau di blog membuat otak saya overload dengan ini itu. Overload bukan karena banyak diisi oleh sesuatu yang berfaedah, malah cenderung masuk dalam kategori sampah. Apa ini, apa itu, lalu mata nutup sebelah sambil teriak "Apaan tuh?" hahaha udah kaya jaja miharja bawain acara kuis dangdut deh.

Saya semakin tidak teratur belakangan ini dan apabila diteruskan ketidakteraturan itu, maka hidup saya akan semakin ngelantur. Ketika seorang teman datang melalui pesan kedalam inbox handphone saya, dengan mudah otak saya mencetus solusi untuk mereka dan ada terima kasih di akhir pesan ketika masalah mereka menemui titik terang. Sepertinya saya juga harus melakukan hal yang sama seperti teman saya itu. Mengirim pesan ke inbox saya sendiri lalu membalasnya dengan solusi cemerlang yang biasa saya lakukan kepada teman - teman saya. Tidak ada salahnya kan dicoba. Ya coba saja lah. Ok

Kamis, Maret 25, 2010

When i first met

Saya ingin mereview apa yang saya update dalam account twitter saya ketika mengikuti hashtag #whenifirstmet . Daripada terus bersungut lebih baik saya mulai menyantumkan apa saja yang saya update saat itu.

#whenifirstmet pertandingan adu domba saya ikut pusing krn empati, sugesti, simpati kepada domba. Ps:nyebut 'domba'nya ala ayu azhari

*kenapa? Ya disamping karena memang ingin begitu. Ya terserah saya kan iya dong tak perlu bertanya lah, sudah ya.
cerita dibalik adu domba. Ini betul - betul pertandingan adu domba dan bukan tentang intrik manusia ya, tolong dicatat.
Sore itu, ketika kedua adik saya sekonyong - konyong menyeret saya ke siliwangi sangat dekat dengan tempat dimana gedung sabuga berdiri lalu menyaksikan domba - domba saling beradu kepala lengkap dengan alunan musik gamelan dan sindennya.
Ada rasa mual saat menyaksikan tontonan itu, entah karena bau aroma khas domba yang jumlahnya ratusan itu,
entah karena para wasit dan penonton yang terlihat basah oleh keringat terlebih bulatan besar basah pada bagian ketiaknya,
entah karena kepala saya menjadi pusing saat melihat domba saling membenturkan kepala dan suara benturan tengkorak beradu begitu jelas menggoyangkan gendang telinga saya.
Bisa jadi saya mual dan pusing karena semua aspek dikombinasikan. Kedua adik saya tampak sangat menikmati sementara saya hanya menunduk sambil merokok dan tetap mual.


#whenifirstmet tahik kucing wow it's gonna be an amazing bullet for a gun to shooting randomize.

*disaat orang lain menuliskan tentang ketika mereka bertemu siapa - siapanya, saya nyeleneh begini. Ah, tak apalah saya bebas bersenang - senang kapan saja dan dimana saja.


#whenifirstmet kecoak saya langsung mengambil lilin dan menyalakannya lalu meneteskan lelehannya ke tubuh kecoak hingga no more move

*ide memadam tusaud (bener gini nulisnya?) timbul saat saya dikagetkan oleh satu kecoak terbang yang refleks saya menampar - nampar udara dan tamparan acak yang saya lakukan secara heroik membuat kecoak itu terbaring ngangkang di lantai. Saya ambil lilin sementara teman saya mengawasi barangkali ada kecoak lain yang sedang mengintai kami dan membuat kami lengah hingga kecoak yang membuat kami kaget itu terbebas dari hukumannya. (singkat cerita *lihat saja tweet saya)
Setelah kecoak itu tak bergerak kami mulai mempretili kakinya sampai semua kakinya lepas dari badan.


#whenifirstmet mirror as i remember i just said "hi handsome"

*ya kenyataan yang sulit dicerna oleh akal sehat memang tapi ini nyata dan tanpa rekayasa.


#whenifirstmet kotoran sapi saya berjanji kepada tuhan yang maha esa bahwa saya tidak akan pernah memakannya.

*tanpa bermaksud menyindir kaum penyantap pupuk, saya menulis begitu semata - mata hanya untuk ikrar dan janji saya kepada tuhan yang saya yakini. Ya, itu saja.


Bila anda mengharapkan suatu ketenangan serta kedamaian diri ketika membaca tulisan ini percaya lah saya tidak pernah menjanjikannya lantas pecahkan saja monitornya bila kesal melanda anda atau mungkin silahkan curi ayam tetangga anda dan siapkan diri anda meregang nyawa karena dihajar masa. Apapun yang anda lakukan ya terserah anda saja lah asal jangan cubit pantat saya, ok!



Omong-kosong-whenifirstmet

Senin, Maret 08, 2010

Bocor

Hujan mengguyur dikala sore, menyejukkan panas yang ditimbulkan oleh siang. Bau tanah basah disampaikan oleh angin melalui jendela, percikan genangan air yang tertimpa air terjun dadakan itu, suaranya lembut terdengar jelas. Kilatan petir mengingatkan saya akan 'mati lampu' dan gemuruhnya menggetarkan dinding kamar. Ya, ini gelap, dan kamar saya dikelilingi kayu tipis sebagai dinding yang oleh karena itulah segala bebunyian dari luar begitu jelas terdengar.

Saya menggapai - gapai laci mencari lilin yang tidak pernah saya beli dan tentu saja tidak akan ada di dalam laci itu bodoh, lalu sadar dan tertawa dalam hati. Saya mencoba menelungkupkan telepon genggam saya yang menjadi sumber cahaya saat ini dan sumpah mati gelap sekali dan sepertinya saya tidak perlu menutup mata untuk tidur.

Hujan yang deras. Angin yang bertiup sedikit ganas. Listrik yang mati yang menimbulkan gelap dan hanya terang bulan yang samar dibalik awan menciptakan rasa yang begitu menenangkan.


.......................................
......................

Tenang

.....................................
...................

Begitu tenang

.........................
...............

Sampai air hujan itu terasa menetes di wajah saya. Terasa nyata sekali basah air hujan ini. Begitu nyata. Nyata sekali.

.................................
....................

Ah sial atap kamar saya BOCOR.

Kamis, Februari 18, 2010

Ini Hidup Saya

*DEEP SIGH

oke saya mulai saja, biarkan semuanya mengalir.

................................
...................

Saya teringat kata - kata Dumbledore si kepala sekolah sihir Hogwarts berkata sesuatu sebelum memberikan point kepada Neville Longbottom di tahun pertama Harry Potter bersekolah.

He said :
"it'll take a great deal of bravery to stand up to your enemies, but it'll take a great deal more of bravery to stand up to your friends"

lalu saya menambahkan kata - kata dumbledore itu dengan

"and it'll take a great deal more more and more of bravery to stand up to yourself".


Ya begitulah kira - kira. Diperlukan keberanian yang sangat sangat sangat besar sekali untuk menghadapi diri sendiri. Ketika saya belum berdamai dengan diri saya sendiri dan saling menggiring karena ego, membuat saya tidak suka dengan diri saya yang tidak mau mendengar. Sampai akhirnya saya belajar mencintai diri saya sendiri, lalu berdamai dan menjadi seiring menjalani hidup, membuat saya menjadi lebih santai. Mengambil sisi baik dalam diri dan menerima sisi yang (kata orang) tidak baik dan tidak lagi memaksa diri melakukan hal yang tidak sejalan dengan hati. Kalo suka bilang iya, kalo tidak suka tinggal bilang enggak. Tidak lagi begitu peduli dengan anggapan orang lain yang seolah menghakimi, baik buruk-nya tapi ini lho SAYA. Tidak kurang dan tidak lebih tanpa mengurangi ataupun melebih - lebih.

Saya berhenti membuat pilihan atas dasar bagaimana pilihan itu terlihat dimata orang lain. Tanya kepada diri lebih dulu tentang apa yang dimaui. Orang lain boleh berpendapat, tapi yang menentukan pilihan tetap diri kita sendiri.

Saya ingin begini karena saya yang menginginkannya. Saya mau itu karena saya memang mau. Saya akan begini karena saya tau harus begini. Saya butuh itu karena itu yang saya butuhkan. Ya,,, dari dalam keluar, bukan sebaliknya.

Senin, Februari 01, 2010

Selamat datang.

Baiklah,, kembali ke pengasingan di sudut paling gelap ditempat tergelap karena disana saya akan merasa lebih aman dengan berada dipangkuan diri saya. That nite is one luscious nite that i won't forget in a hurry. Menye - menye,, mesem - mesem,, mewek,, ketawa tiba - tiba Eeenak kaaan!!!

Bersenandung dalam sikap lilin, berpuisi seraya berkayang, menengadah di bawah hujan, bersimpuh menanti korong jatuh. Hahaha apakah kalian tau apa itu korong? Korong adalah bahasa sunda untuk kata upil. Maaf sedikit menjijikan hahaha. Dilanjut dengan dangdut anthem "hey dasar kau keong racun, baru kenal eh ngajak tidur - hey dasar kau kera gunung, liat pisang eh breuh langsung" hahaha semakin meracau saya, tak apalah. This is my life i got to get it baby, say yeah. YEAH!!!

I got bruise on my face yang menurut kabar saya dihajar para srikiti malam itu dan amazingly saya masih hidup dengan hanya sedikit memar di wajah padahal mereka ber-enam saya ber-sendirian. Jangan tanya detail mengapa itu bisa terjadi karena saya sendiripun menjadi pusing ketika berusaha mengingatnya. Saat itu, saat tebleng saat dimana tai kucing rasa beng - beng. Ah asa ya sudahlah. Saya jadikan itu titik balik to be better dan tidak menjerumuskan diri saya ke situasi - situasi konyol. Memulai belajar untuk berkata "tidak". Ya not anymore.

Step forward, don't look back. Past was an exercise, future is an illusion. Yang pasti ya 'NOW' - sekarang. Live my life i'm in charge for my own happiness. Be strong big boy.


Awan, terima kasih telah menumpahkan hujan. Hujan, terima kasih telah mentawarkan air asin. Air asin saya biarkan kau tumpah bersama hujan. Saya mendapatkan quotes ini di twitter "be careful to choose a real friend who says she is ur bestfriend can destroy u".


Ya, harus saya akui dipukuli orang itu bukan pengalaman yang menyenangkan dan hal itu bisa terjadi kepada siapa saja. Hanya lain kali, jaga diri baik - baik. Menikmati keterpurukan ya tertawakan saja. Mungkin memang sudah nasib bertemu sial. Untuk apa menyesali yang sudah terjadi. Memaafkan diri sendiri itu lebih baik.

Saya adalah pemimpi jadi harus berjalan dengan para pemimpi lainnya, berbagi mimpi dan dapat saling mendukung mimpi kita masing - masing.

Rabu, Januari 13, 2010

Mendadak avatar

Waktu itu,,, ketika saya memenuhi permintaan sang adik untuk datang ke acara bazar sekolahnya dan menyaksikan ia beraksi diatas panggung bersama teman - teman satu band nya disana. Sedikit malas memang karena malam sebelumnya saya berdisko dan siang itu memang capek dan masih sedikit pusing tapi saya jengah dengan suara mamah yang terus menyebut - nyebut kata bazar hingga akhirnya saya berada disana, di saparua.
Ketika saya datang menyusul mereka sudah ada diatas panggung dan saya hanya melambaikan tangan memberi tanda kepada adik saya dan dia mengangguk menjawab tanda dari tangan yang saya lambaikan.
Mereka manggung tidak lama dan saya jadi punya banyak waktu kosong pada siang itu. Pergilah saya menaiki angkot warna hijau yang saya temukan tidak jauh dari lokasi bazar itu digelar. Angkot jurusan kelapa - ledeng yang mengarah menuju ledeng. Belum lama saya duduk di dalam angkot yang sudah berjalan itu, terbesit dalam benak saya untuk mengunjungi bandung indah plaza yang akan dilewati angkot yang saya naiki ini. Mau membeli susu protein. Hendak mencari sesuatu di gramedia juga.

Di BIP. Setelah saya mendapatkan susu protein itu dan juga membeli sesuatu untuk saya baca di gramedia seberang plaza itu namun saya masih belum ingin pulang, maka saya kembali menyeberangi jalan dan kembali masuk ke plaza.

Saya diam sesaat ketika akan masuk, didepan pintu kaca otomatis ketika tidak sengaja melihat dia sedang menempelkan handphone ditelinganya. Dia terlihat sehat, syukurlah. Dia terlihat bahagia dengan senyum itu, syukurlah. Dia tampak tidak kesepian dengan teman - teman yang ada disekelilingnya, syukurlah. Dia yang hanya bisa saya lihat dari jauh saja. Dia yang masih saya impikan. Dia yang tidak tau bahwa ada saya begitu mengaguminya. Dia yang membuat lutut saya lemas hanya dengan melihatnya dan jantung saya berdebar - debar seperti anak kecil saat pertama kali masuk sekolah.

Syukurlah saya tidak pingsan saat melewatinya dan masuk lalu berjalan dan terus berjalan saja tidak tau akan kemana. Sudah lama sekali saya tidak melihat dia di dunia nyata karena selama ini saya hanya memimpikannya. Sekarang dia yang selalu saya dambakan ada ditempat yang sama dan hanya perlu keberanian saja untuk dapat berjabat tangan dengannya. Tapi saya terlalu grogi yang sebenarnya tidak perlu. Tapi sampai saat ini memang masih dia yang bisa membuat saya tak kuasa menguasai diri dan membuyarkan logika yang saya punya. Hingga akhirnya dia dan teman - temannya berada tepat dibelakang saya di eskalator dan samar - samar saya merasa ada yang menyebut nama saya dibelakang membuat saya tau dia ada dibelakang saya. Dan kalian tau apa yang saya lakukan ketika menengok kebelakang dan tau ada dia disana, secepat kilat saya mengembalikan posisi kepala kedepan lalu saya cepat - cepat naik dan juga berjalan cepat seperti pencuri yang kedapatan mencuri. Saya juga tidak tau mengapa saya begitu sampai akhirnya saya berada ditempat pembelian tiket bioskop dan sekonyong - konyong mendadak avatar.

Selasa, Januari 12, 2010

Tunggu Pembalasanku

Kali ini saya menulis dalam keadaan yang luar biasa bahagia Alhamdulillah. Terima kasih kepada teman - teman yang selalu membuat saya ingin berteriak "tunggu pembalasanku".
Mereka sekonyong - konyong membuat saya tersenyum serta merta membuat saya tertawa lalu karenanya saya tahu tentang betapa bahagia dan beruntungnya saya dapat sedekat itu hingga saya merasa memiliki mereka Alhamdulillah.
Saya mendapat jamuan yang membuat saya berkata dalam hati "pantaskah saya mendapatkan semua ini?" lalu saat kita tertawa bersama saya tahu dalam kepala kita masing - masing tersimpan impian kita tentang ingin membahagiakan orang - orang yang kita sayang.
Karena kebahagiaan yang mereka bagi kepada saya dan saya menjadi bahagia karenanya sehingga saya menjerit dalam hati berteriak "tunggu pembalasanku".

Dendam saya hanya berlaku untuk mereka yang membuat saya bahagia.
Dendam saya akan berlipat ganda dan tunggulah sampai pada waktunya kalian akan langsung menerimanya langsung dari tangan saya.
Dendam saya akan membuat kalian tahu betapa bahagianya saya dan kita semua.
Dendam saya akan membuat kalian mengakui kehebatan saya.
Dendam saya akan membahagiakan diri saya juga akan membahagiakan kalian juga.

All the love in the word are we.