Senin, Agustus 31, 2009

Berani Bahagia

Gue emang dableuk, keukeuh, dan cenderung ngotot nyangkut urusan cinta mah. Pernah gue minta pendapat sama tukang tarot tentang bagaimana sebaiknya ngadepin cinta yang gue rasa (bahasanya makin jijik nyong hahaha). Tukang tarot itu menyarankan gue untuk move on karena kemungkinannya kecil bahkan nyaris nol. Tapi koq semakin dianjurkan untuk mundur gue malah semakin menolak untuk setuju.

Setelah gue memutuskan untuk menyudahi profesi sebagai assisten yang awalnya menghadirkan kebingungan. Bingung, ntar kerja apa? ... Ah kalo untuk urusan itu mah gue ga perlu takut dan ngapain juga hal itu perlu ditakutkan. Berusaha tetep santai dan terus menghibur diri biar ga tambah down.

Setelah berenti dan menjadi orang yang merdeka, gue dapet kesempatan bermain dan belajar ke surabaya. Dan ini kali kedua gue pergi - pergi pake pesawat lagi ditahun ini. Tahun - tahun sebelumnya kan nggak pernah sama sekali dan cuma bisa ngebayangin aja gue berada dalam pesawat. Pengalaman ini membuat gue tidak merasa konyol lagi dengan mimpi - mimpi gue yang mengangkasa. Mimpi - mimpi gue selalu menjadi hiburan menarik buat diri gue untuk dipikirkan ketika gue merasa akan menyerah.

Semuanya mungkin ...

Dikelilingi oleh orang - orang yang mengakui keberadaan gue sebagai sosok anak, kakak, adik, teman, sahabat, (*samsak - hahaha) memberi kenyamanan dalam diri gue. Kenyamanan perasaan akan posisi dan guna hidup untuk orang lain. Tiada yang lebih membahagiakan hati saat gue bisa menghadirkan dan menyaksikan tawa yang mereka punya. Biar gue dableuk tapi gue bahagia dan akan sebisa mungkin mempertahankan rasa nyaman ini.

Untuk cinta yang gue yakini - terima kasih untuk kekuatan ekstra yang sadar, tak sadar, sengaja, tak sengaja lo berikan ke gue.

Cinta mari kita berkomunikasi :D

Senin, Agustus 03, 2009

Bebaskan yang lain

Ketika ada pertanyaan apa yang akan terjadi ketika ketulusan bertemu dengan ketidakpedulian.

Dengan senang hati gue jawab BACOK aja
Hahaha ...

Mungkin itu reaksi spontan gue kali ya, tapi pada kenyataannya pas gue sendiri yang lagi kaya gini pita suara gue serasa putus, karena gue tau, gue ga punya kata - kata.
Jadinya tereak dalam hati.

Betapa tololnya lo ga sadar.
Betapa tololnya lo menyia - nyiakan gue.
Betapa tololnya lo membuat gue tidak spesial.
Betapa tololnya lo ga tau semua itu
Tolol tolol tolol tolooooooool
Hanya dalam hati gue berani tereak.

Membayangkan teriakan itu balik nampar muka gue.

Lo yang tolol udah tau gue ga mau ama lo.
Lo yang tolol udah tau ga mau ,,, maksa.
Lo yang tolol karena gw emang ga pernah dan ga ada niat untuk menspesialkan lo.
Lo yang tolol kaaaan

Hiks ... Ga kebayang deh kalo itu kenyataan. Akankah gue bercucuran air mata berbalik pergi dengan hati yang ancur?.
Ato gue teuteup maksa buat meluk dan menambah daftar ketololan untuk diucapkan. gue belom begitu punya kemampuan untuk mengendalikan diri gue.
Kenapa hati dipenuhi cinta. Weks

Iya ... gue yang tolol yang ga bisa maksa diri gue buat ga suka sama lo.
Trus akhirnya dia ngejar gue karena tersentuh dengan apa yang gue bilang ... *you wished
Trus dia mau gue peluk ... *you wished
Trus dia sadar klo gue tulus abis kita pelukan kaya teletubies ... *you wished
Trus kita pacaran deh ... *you wished
Trus gue jadi gila ... *itu pasti
Hahahaha

Tampar gue bolak - balik deh biar gue ga overdosis plis ... hahahah

*blowing raspberry*