Senin, Maret 08, 2010

Bocor

Hujan mengguyur dikala sore, menyejukkan panas yang ditimbulkan oleh siang. Bau tanah basah disampaikan oleh angin melalui jendela, percikan genangan air yang tertimpa air terjun dadakan itu, suaranya lembut terdengar jelas. Kilatan petir mengingatkan saya akan 'mati lampu' dan gemuruhnya menggetarkan dinding kamar. Ya, ini gelap, dan kamar saya dikelilingi kayu tipis sebagai dinding yang oleh karena itulah segala bebunyian dari luar begitu jelas terdengar.

Saya menggapai - gapai laci mencari lilin yang tidak pernah saya beli dan tentu saja tidak akan ada di dalam laci itu bodoh, lalu sadar dan tertawa dalam hati. Saya mencoba menelungkupkan telepon genggam saya yang menjadi sumber cahaya saat ini dan sumpah mati gelap sekali dan sepertinya saya tidak perlu menutup mata untuk tidur.

Hujan yang deras. Angin yang bertiup sedikit ganas. Listrik yang mati yang menimbulkan gelap dan hanya terang bulan yang samar dibalik awan menciptakan rasa yang begitu menenangkan.


.......................................
......................

Tenang

.....................................
...................

Begitu tenang

.........................
...............

Sampai air hujan itu terasa menetes di wajah saya. Terasa nyata sekali basah air hujan ini. Begitu nyata. Nyata sekali.

.................................
....................

Ah sial atap kamar saya BOCOR.

Tidak ada komentar: