Kamis, Juli 16, 2009

Gue Itu Bos

Apa sih rasanya ketika dunia lo meluas tapi pergerakan lo terbatas?

Apa sih rasanya ketika lo berdebat dengan orang yang lebih banyak tau cara berbicara ketimbang cara mendengar?


...................
..............
.........


Kalo dari pengalaman gue ketika gue merasakan dunia gue meluas, it is WoW amazing.
Kenapa engga?
Karena memang menyenangkan sekali rasanya ketemu orang - orang baru make a new relationship, sharing our experienced, dan banyak sekali yang gue dapet dari apa yang terjadi dalam hidup gue dengan pertemuan - pertemuan baru itu. Dari pertemuan baru dan menjadi diri gue sendiri apa adanya, terbuka dan jujur even sama orang yang baru gue kenal sekalipun, membiarkan mereka menilai seperti apa karakter gue. And so far gue mendapatkan respon positif sih, maksud gue lebih banyak positifnya ketimbang negatifnya. Am not superhuman, bukan manusia yang sempurna and am secure enough have knew it, and is not a big deal lho. Yang paling penting gimana caranya gue bisa nyaman ama diri gue sendiri dilingkungan gue yang baru dan tidak ada yang dirugikan dengan kenyamanan gue itu. Itu aja sih cara gue bersosialisasi.

Dengan itu dunia gue meluas ketika pintu gue terbukakan pada akhirnya, kendala yang gue hadapi adalah pergerakan gue yang terbatas. Rasanya kaya dirantai pake besi baja transparan yang ga bisa diliat orang dan cuma bisa dirasakan sama gue sendiri. That's what I feel deep inside my self, ini semata - mata karena berdasarkan dengan apa yang gue rasakan dan tidak juga menyalahkan siapa - siapa. Ini hanya jawaban yang muncul ketika gue bertanya kepada diri gue dan berdiskusi didalam kepala lalu munculah gagasan itu. Secara tidak langsung dan perlahan rantai itu melilit dan menyulitkan gue untuk bergerak dan menyulitkan gue untuk mengambil keputusan.

Ga ada yang perlu diperdebatkan soal siapa menyalahkan siapa dan siapa dirugikan oleh siapa. Karena gue bukan tipe orang yang senang mereview the past untuk membela diri tapi kalo diperlukan ya mungkin I will open it. Prinsip gue yang udah ya udah tinggal ambil sikap kedepannya mau kaya gimana. Sadar ga sadar ada rasa sakit hati yang gue rasakan memang, tapi ya udahlah toh ntar juga lukanya kering sendiri.

Dedikasi gue, waktu yang gue habiskan selama ini dianggap nol besar, its ok.
Selama ini gue dianggap tidak melakukan apa - apa, its ok.
Selama ini gue jadi beban, its ok.
Setiap orang punya hak untuk mengatakan apa yang ingin dikatakannya dan gue hanya menggunakan hak diam gue. Itulah cara gue menghadapi orang yang lebih banyak tau tentang cara berbicara daripada mendengar. Diam adalah cara terbaik untuk menghadapi situasi seperti ini dan untungnya gue punya hati baja untuk tidak mudah terluka dengan kata - kata yang lewat ditelinga walau pada kenyataannya kata - kata yang gue denger itu memang melukai.

Pertimbangan awal gue menerima "pekerjaan" ini dan merelakan diri gue diposisi tidak special dekat dengan kaki coz u said that am ur brother at the first, do u remember that?
till u said that am not. I just work for u, oh ok!!!. Honest it breaking my heart karena apa yang selama ini gue kerjakan, gue lakukan atas dasar pengabdian seorang adik kepada kakaknya dan gue ikhlas never thinking about my sallary coz u caried me as long am here. Even u postpone my sallary is not a big deal for me.

Till you said all the fault that I've done just talkin' about the fault without compare with the goodness things I did. Cuma bilang tentang gue yang salah, salah dan salah and I said to myself ENOUGH!!!!!. Dan yang lebih menyakitkan ketika kata - kata itu terlontar dan menyatakan kalo gue bukan siapa - siapa dan mencabut kalimat awal yang menjadi pertimbangan gue mendedikasikan waktu gue ketika dengan begitu manis lo bilang ke gue "ur my brother".

Hati gue sakit but it happened dan gue terima itu karena gue memang bukan siapa - siapa, not ur brother not even ur friend maybe u just consider me as ur slave.
Cih!!!

Am broken hearted but I won't let u know. Hanya ingin berterima kasih sudah mengenalkan gue dengan banyak hal yang mungkin ga akan pernah gue tau kalo gue ga pernah bekerja sama dengan lo walau as ur slave ya ... Hahaha, Its ok. Gue cuma baru tau aja dan kaget, better am going back to my parents dan mendedikasikan waktu gue untuk mereka.

Sooner or later I wanna say goodbye to this situation.
Banyak pelajaran yang gue ambil dalam mengambil sikap. Kesabaran, keikhlasan gue sudah terlatih dengan sendirinya.


Merchi bien bos


I-am-gonna-bring-my-self-back-then-spending-time-with-it

Tidak ada komentar: